Kartu Misterius


Hari ini cuaca sangat panas. Mau bagaimana lagi, cuaca di Jakarta memang sering panas. Kuliah hari ini berakhir cepat karena dosen terakhir berhalangan hadir. Teman yang biasa bareng saat pulang, sedang ada urusan sehingga tidak bisa pulang bersama. Saya berjalan sendiri di trotoar sambil sesekali menengok ke belakang mencari angkot untuk ke stasiun sampai saya dapat tempat yang teduh di bawah bayangan gedung yang tinggi. Saat saya mencari tempat untuk duduk, saya melihat sebuah kartu tapping dari salah satu bank ternama di belakang tempat saya berdiri. Anehnya desain kartunya belum pernah saya lihat. Warnanya hitam dengan sebuah lingkaran berwarna abu-abu metalik di pojok kanan atas. Saya lihat keadaan sekitar. Tidak ada yang menyadari keberadaan kartu tersebut. Saya ambil kartu unik tersebut dengan gelagat seperti benda itu adalah punya saya yang jatuh. Ya iyalah, biar orang sekitar tidak ada yang curiga. Saya amati kartu tersebut. Tidak ada yang aneh dari kartu tersebut. Seperti kartu tapping pada umumnya. Saya beri nama kartu tersebut Black Card (maaf saya kurang kreatif).
“Entar di stasiun saya cek ah saldonya, kali ada isinya, walaupun cuma 20.000 perak yang penting bisa dipake,” ucap saya dalam hati.

Sesampainya di stasiun, saya langsung cek kartu hitam tersebut di mesin yang telah tersedia.
Saldo anda pada tanggal 12/29/2015 sebesar  Rp 15.000.000,-
“Hah?!” Saya kaget sekaligus senang, tapi tetap dengan tampang poker face. Karena saya tidak mau orang curiga. Saya berjalan ke pintu masuk stasiun sambil berpikir. Kok bisa saldonya lima belas juta? Bukannya kartu tapping saldo maksimalnya satu juta. Saya mulai curiga dengan Black Card yang saya pegang. Saya tapping masuk ke stasiun menggunakan kartu tapping saya sendiri. Tidak berani menggunakan Black Card. Ada yang aneh dengan kartu ini. Sambil duduk menunggu kereta tujuan, saya mengamati kembali kartu Black Card dengan seksama. Tiba-tiba naluri saya menjerit bahwa ada yang sedang mengamati saya. Saya lihat sekitar saya. Tidak ada yang melihat ke arah saya. Apa saya jadi paranoid ya gara-gara saya pegang uang gede di sebuah kartu tapping yang bisa dengan mudahnya dipakai tanpa menggunakan pin atau identitas diri.

Pertanyaan besarnya, kenapa bisa di  atas satu juta? Itu mustahil. Karena peraturannya kartu tapping atau uang elektronik mempunyai saldo maksimal satu juta. Ada yang lebih dari kartu ini. Tidak tahu kenapa insting saya mengatakan itu. Tapi ini bukanlah kartu biasa. Black Card pun makin terasa berat di tangan saya. Dan insting saya mengatakan….bahwa yang mencari kartu ini lebih dari satu. Saya pun semakin takut untuk memegangnya, tapi saya juga tidak bisa membuangnya.

Setelah saya sampai stasiun tujuan, saya naik busway untuk menuju toko buku yang ingin saya kunjungi. Saya beranikan diri tapping menggunakan Black Card sambil menunggu busway. Agar saat saya tapping, saya juga langsung naik busway. Tidak tahu kenapa saya merasa buru-buru untuk pergi dari halte tersebut setelah menggunakan kartu tersebut. Busway pun tiba, saya langsung menyelip antrian tapping dengan mengucapkan permisi. Tidak saya gubris omelan orang-orang yang sewot di belakang saya. Saya langsung lari kemudian naik busway tersebut. Di dalam busway, jantung saya berdetak dengan cepat. Saya pakai masker hitam saya. Saya cek penumpang di dalam busway. Tidak ada yang mencurigakan. Bagus deh. Sesampainya di halte dekat toko buku saya turun sambil melihat keadaan halte tersebut. Tidak ada yang aneh. Sejak itu saya merasa makin berani memakai Black Card. Saya langsung beli banyak tas dan berbagai alat tulis untuk kuliah dan alat mewarnai untuk hobi saya. Saya merasa menjadi kaya mendadak. Saya bayar semua barang tersebut dengan Black Card. Saya menuju lantai dua untuk mencari buku yang ingin saya beli, berbagai novel dan komik saya ambil. Saya menuju kasir untuk membayar buku-buku tersebut. Kasir pun melayani saya. Saya gunakan kartu Black Card saya. Tapi kasir tangan kasir tersebut kemudian ke bawah meja setelah memindai Black Card. Saya tahu gelagat itu setelah banyak menonton film action dari Amerika. Bahwa kasir tersebut menekan tombol darurat. Saya tetap pasang wajah biasa. Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih ke kasir tersebut. Kemudian saya langsung pergi dengan langkah cepat namun tidak terlihat sedang tergesa-gesa. Jantung saya berdetak dengan cepat. Saya keluar lewat pintu parkir yang ada di basement, bukan pintu pejalan kaki yang sebelumnya saya masuk. Untung saya tidak membuka masker saya. Saya langsung naik mikrolet yang terlihat ugal-ugalan.

Saya duduk di mikrolet dengan nafas tersengal-sengal. Nyaris saja. Saya tidak tahu peringatan apa yang di dapat oleh kasir tadi. Tapi saya tahu, bahwa security akan langsung mencari saya. Merasa tidak aman naik mikrolet ini sampai tujuan akhir. Saya turun di sebuah keramaian setelah sebelumnya saya pakai jaket untuk mengubah penampilan dan mengganti tas yang saya pakai dengan tas yang baru saya beli. Saya tunggu angkot di belakangnya lagi. Saat itu saya merasa, wah kayak ada di film action aja. Melarikan diri dari sesuatu…. Sesuatu? Biasanya di film action yang saya tonton, seorang pelarian tersebut mencari siapa yang sedang mengejar dan ingin membunuhnya… MEMBUNUH?! Jangan, jangan, jangan, saya cuma menggunakan Black Card. Bukan Bandar atau gembong narkoba atau pembunuh. Cuma mahasiswa biasa! Tenang. Jangan gugup. Saat saya sedang menenangkan diri. Saya lihat ada sebuah mobil besar berwarna hitam yang beruntun seperti sedang berbaris. Tidak ada polisi yang mengawal. Berarti bukan iring-iringan orang penting atau prioritas. Jantung berdetak makin cepat. Insting saya mengatakan…mereka mencari kartu ini.

Saya merasa takut. Ingin merobek dan merusak Black Card dan membuang kartu tersebut ke tempat sampah. Tapi ego saya mengatakan tidak. Saya belum menggunakannya sepenuhnya! Saya langsung naik busway ke arah yang berlawanan untuk menuju ke Mall yang terkenal mewah. Saya beranikan diri dan saya tepis akal sehat saya. Ego saya mengalahkan akal sehat saya. Saya belanja di salah satu tempat yang saya ingin sekali saya belanja di toko tersebut dari dulu namun tidak punya uang. Hanya satu kali kesempatan saya memakai kartu ini sebelum mereka mendapat pemberitahuan seperti di toko sebelumnya. Saya belanja tiga buah baju dan satu jaket dengan harga yang cukup mahal. Kasir di toko tersebut hanya menerima pembayaran menggunakan kartu. Saya bayar menggunakan Black Card. Benar dugaan saya. Kasir tersebut belum menerima pemberitahuan.

Insting saya berkata. Hati-hati! Kasir tersebut bisa jadi menekan tombol darurat di layar monitornya, bukan tombol di bawah meja seperti biasa. Saya pun lari ke arah pintu keluar yang bukan pintu keluar utama menuju jalan raya untuk naik angkot. Kemanapun tujuannya, yang penting saya harus keluar. Saya dengar derap sepatu yang berlari ke arah saya. Saya tengok ke belakang. Banyak security yang sedang mengejar saya! Saya makin takut. Terutama saya jarang berolah raga. Stamina saya rendah. Dari kejauhan saya temukan angkot ugal-ugalan lagi. Saya naik angkot tersebut saat angkot tersebut mau jalan dengan kecepatan tinggi. Sopir ngomel-ngomel ke saya karena saya tidak hati-hati. Tetapi dia tidak menghentikan angkotnya. Saya makin penasaran dengan kartu ini. Ada apa dengan kartu ini. Di belakang kartu tersebut ada QR barcode. Saya langsung install aplikasi scan barcode di ponsel saya. Setelah saya scan barcode tersebut. Aplikasi tidak mengenali barcode tersebut. Hah?! Terus sebenernya ini tuh kartu apa? Saya makin penasaran dengan Black Card.

Sesampainya di sebuah tempat ramai, saya turun lagi yang sebelumnya ganti jaket yang saya baru beli di Mall. Setelah turun saya coba aplikasi yang lain.
….
Kenapa keramaian yang tadi jadi tiba-tiba sepi? Saya lihat sekeliling saya, orang-orang yang tadi sempat membuat keramaian telah membuat lingkaran mengelilingi saya sambil menodongkan pistol ke arah saya. Saya kaget setengah mati. Langsung saya jatuhkan barang belanjaan saya dan mengangkat tangan ke atas tanda menyerah. Seseorang menendang belakang lutut saya. Membuat saya berlutut di jalan. Orang tersebut merogoh saku-saku saya. Mengambil ponsel dari tangan saya. Orang tersebut menarik tangan saya secara kasar sambil membentak. “Bangun!” Saya pun terjatuh karena di paksa berdiri.

“Bangun woy! Udah siang! Ga ada jadwal kuliah apa? Molor mulu.” Saya pun terbangun dari lantai. Ade sialan, narik tangan saya sampai jatuh dari tempat tidur. Saya proses keadaan di sekitar saya. Saya ada di kamar saya.
“Ternyata cuma mimpi!” Saya berteriak di kamar saya kegirangan sambil tertawa dan loncat-loncat di kasur. Di sudut mata saya terlihat ada sebuah kartu hitam di atas benda-benda yang berserakan bekas dikeluarin dari tas saya. Jantung saya berhenti berdetak. Saya dekati kartu tersebut perlahan-lahan. Berdoa bahwa itu bukan kartu yang sama. Saya ambil kartu tersebut, bagian depannya berwarna hitam dengan lingkarang berwarna abu-abu metalik di pojok kanan atas. Tangan saya bergetar dan berkeringat. Perlahan saya balik kartu tersebut. Kartu tersebut mempunya QR barcode yang sama.

Selesai


Cerpen ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah softskill Bahasa Indonesia 1

0 comments:

Makasi atas komentarnya.

Masker

Aku tak akan takut saat ada orang yang marah padaku
Saat aku berada di dekatmu
Aku tak akan malu saat di keramaian
Jika aku berada di dekatmu

Aku bisa bertahan saat menghadapi abu-abu
Aku bisa bertahan saat menghadapi relief di wajah
Aku bisa bertarung menghadapi relief di wajah
Aku bisa menjaga paru-paruku

Itu semua karena kamu
Iya kamu
Terima kasih masker hitamku.

0 comments:

Makasi atas komentarnya.

Sifat dan Kebiasaan Yang Harus Dimiliki Saat Kerja

Dunia kerja memang sangat luas dan tak dapat diduga. Untuk Fresh Graduate mungkin akan kaget saat memasuki dunia kerja karena di dalamnya ada banyak tantangan dan rintangan yang dihadapi saat kerja. Untuk menyikapinya ada beberapa Sifat dan Kebiasaan yang harus dimiliki untuk memasuki dunia kerja.

BELAJAR! (LEARN!)
Saat kalian memasuki dunia kerja, jangan pernah berhenti belajar! Gunakan internet untuk mencari ilmu yang berhubung dengan tugas yang kalian kerjakan. Kunjungi perpustakan untuk mencari ilmu baru dan reverensi. Belilah buku untuk mengembangkan kemampuan kalian. Tidak semua yang kalian pelajari di bangku kuliah akan terpakai di dunia kerja. Kalian harus mencari dan belajar ilmu baru untuk membantu kalian mengerjakan tugas dan pekerjaan kalian.

JANGAN MALAS! (DONT BE LAZY!)
Ini yang sangat utama. Di dunia kerja kalian tidak bisa duduk bermalas-malasan. Kalian harus bisa mengerjakan tugas dan pekerjaan kalian tepat waktu dengan baik. Gunakan setiap detik waktu kerja kalian untuk segala sesuatu yang berguna dan membantu tugas dan pekerjaan kalian. Jangan buang detik kerja kalian tanpa melakukan apapun.

BICARALAH! (SPEAK UP!)
Jika ada pertanyaan yang tidak dimengerti, tanyakan. Jika ada pendapat mengenai ide, utarakan. Jika ada ide mengenai proyek baru, katakan. Jangan duduk diam menonton lingkungan kerja kalian! Bicaralah! Dengan kalian berbicara, kalian membantu banyak perkembangan proyek dan tugas di tempat kerja kalian.

TERLIHATLAH! (BE VISIBLE!)
Jangan menjadi pribadi yang pasif di tempat kerja kalian. Buat diri kalian menjadi banyak dikenal dan diketahui di tempat kerja karena keaktifan kamu di tempat kerja.

MUDAH DICARI! (BE FOUND!)
Setiap anda mengutarakan ide, buat ide kalian mudah ditemukan, diterima, diterapkan oleh rekan kalian. Seperti posting di blog info perusahaan. Saat kalian mendapat ilmu baru, bagikan ilmu itu kepada rekan kerja kalian. Jangan disimpan untuk diri sendiri. Seperti di share di blog pribadi atau website, sehingga orang lain tinggal mengunjungi blog atau website kalian untuk mencari ilmu baru.

MENJADI LUAR BIASA! (BE AWESOME!)
Buat dirimu menjadi pribadi yang unik dan berbeda. Berbeda bukanlah aneh, tapi unik! Buat dirimu bisa membuat ide dan imajinasi yang luas dan tak terbatas dalam satu tempat. Buat orang lain menilai betapa unik, berbeda dan kreatifnya dirimu.

JANGAN RENDAH DIRI!
Di dunia kerja kalian tidak boleh rendah diri. Jangan segan-segan pamer kemampuan kalian! Tunjukkan kalau kalian bisa mengerjakan tugas tersebut! Atasan tidak akan tahu kalau kamu hebat kalau kamu tidak memamerkan kemampuanmu. Jangan harap atasan akan melihatmu kalau kalian hanya duduk diam. RENDAH HATI itu boleh, tapi tidak dengan rendah diri.


Tulisan ini dibuat berdasarkan hasil seminar Career Path dari YOT (Young On Top)

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas Softskill Bahasa Indonesia 1

0 comments:

Makasi atas komentarnya.

Kipas Angin

Panas matahari akan terasa hilang saat aku menemuimu
Insomnia pun dapat kau taklukkan
Beban pikiran pun dapat kau hilangkan
Cukup tertidur di dekatmu
Semua itu bisa kau lakukan

Maaf aku egois
Aku membutuhkanmu dalam 24jam

Aku tidak bisa hidup tanpamu
Walaupun kamu kelelahan
Lelah menemaniku
Lelah menghiburku

Maaf aku egois
Aku telah memaksamu menemaniku selama itu
Tanpa istirahat
Tanpa bisa membersihkan dirimu

Maafkan aku wahai Kipas Anginku

Penulis : Octariny

Puisi ini dibuat untuk memenuhi tugas Softskill Bahasa Indonesia 1.

0 comments:

Makasi atas komentarnya.

Resensi Novel Omen




Identitas buku
Judul Buku      : Omen
Penulis             : Lexie Xu
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit    : Terbitan pertama, September 2012
Tebal               : 312 hlm, 1cm, 13.5 X 20 cm
ISBN               : 978-979-22-8795-0
Harga              : Rp 47.000,-

Sinopsis

File 1 : Kasus penusukan siswa-siswi SMA Harapan Nusantara.

Tertuduh : Erika Guruh, dikenal juga dengan julukan si Omen. Berhubung tertuduh memang punya tampang seram, sifat nyolot, dan reputasi jelek, tidak ada yang ragu dialah pelakunya. Tambahan lagi, ditemukan bukti-bukti yang mengarah padanya.

Fakta-fakta : Bukan rahasia lagi tertuduh dan korban saling membenci. Perselisihan keduanya semakin tajam saat timbul spekulasi bahwa tertuduh ingin merebut pacar korban. Tidak heran saat korban ditemukan nyaris tewas di proyek pembangunan, kecurigaan langsung tertuju pada tertuduh. Masalah tambah pelik, karena sewaktu disuruh mendekam di rumah oleh pihak kepolisian, tertuduh malah kabur dengan tukang ojek langganannya yang bergaya preman. Akibatnya, tertuduh terpojok. Tertuduh juga orang pertama yang tiba di TKP korban-korban berikutnya.

Misiku : Membuktikan tertuduh tidak bersalah dan menemukan pelaku kejahatan yang sebenarnya.


Penyidik Utama,
Valeria Guntur




Erika dan Eliza adalah saudara kembar yang memiliki kepribadian yang sangat berbeda. Erika yang lahir lebih awal lima menit dari Eliza mempunyai reputasi jelek di sekolahnya. Sifat nyolot, suka bolos, penampilannya urakan, rambut di potong kaya cowok, baju gak pernah di setrika, ada berbagai macam tulisan dengan spidol di kedua lengan bajunya. Lain dengan Eliza, adiknya yang mempunyai sifat begitu lembut, ramah, dan berpenampilan anggun, rambutnya panjang, sungguh terbalik dengan kakaknya. Jika Erika di benci hampir seluruh siswa di sekolahnya, Eliza lah yang menjadi idola satu sekolah. Mereka tidak pernah akur dan kedua orangtuanya lebih menyayangi Eliza daripada Erika. Sejak kecil, Erika di beri julukan omen (yang berarti pertanda buruk) karena sifat kejam yang sudah Ia tampakkan sejak kecil. Erika mempunyai kelebihan, yaitu dia mempunyai daya ingat fotografis yang membuatnya selalu mengingat sesuatu sekecil apapun itu. Jadi, wajar saja dia selalu menjadi juara umum serta anak paling pintar di sekolahnya (menurutku, ini perpaduan yang unik, urakan tapi pintar).
Walaupun Erika dibenci hamper seluruh siswa di sekolahnya, Erika masih punya orang-orang yang setia menemani Erika. Sahabatnya Valeria Guntur, adalah seorang pemalu yang selalu menundukkan kepalanya dan memakai kacamata besar. Rufus, guru yang selalu memarahi Erika setiap ketemu. Si Ojek high-class garis miring cogan (Ini tukang ojeknya langka, man! Motornya ninja, wajahnya ganteng pula! Masih 20’an kok, gak tua-tua amat).
Semua berawal ketika di suatu pagi, foto Erika dan Ferly (yang notabenenya pacar Eliza) terpajang di mading. Hampir seluruh sekolah semakin membenci Erika karena mengira Erika merebut pacar saudaranya sendiri, Eliza, sang idola sekolah. Ferly meminta Erika untuk menjaga jarak dulu agar gosip tersebut mereda. Dengan berat hati, Erika menyanggupinya walaupun sakit hati (Erika beneran naksir juga sama Ferly).
Tidak sampai di situ saja, ternyata masalah bertambah pelik seusai pesta Martinus, Eliza tidak pulang-pulang. Dengan hati yang dongkol karena paksaan Ibunya, Erika terpaksa kembali ke rumah Martinus untuk mencari Eliza. Di bantu oleh si Ojek. Akhirnya Erika mulai menjelajah mencari Eliza. Namun mereka tidak menemukan Eliza di rumah Martinus. Akhirnya, mereka memutuskan untuk mencari di tempat lain. Hingga Erika menangkap bayangan bangunan yang belum jadi, kecurigaan pun merasuki hatinya. Dan benar saja, di dalamnya, Eliza sudah terkapar dengan rambut yang hampir terbabat habis serta empat pisau menancap di atas tubuhnya. Bukan Eliza saja yang bernasib seperti itu, beberapa hari setelah kejadian tersebut, Erika kembali menemukan orang yang di kenalnya terkapar tak sadarkan diri, persis seperti adik kembarnya.

Pendapat
Rating : 4/5
Novelnya kocak banget. Gaya bahasanya menggunakan bahasa betawi. Bukan menggunakan aku-kamu tapi menggunakan lo-gue. Menurut saya dengan bahasa ini, membuat saya tidak merasa canggung saat membayangkan percakapannya karena itu adalah bahasa sehari-hari yang saya gunakan. Sudut pandangnya menggunakan sudut pandang pertama yang bisa membuat kita lebih merasakan jalan ceritanya. Genre novel ini thriller-misteri yang bisa bikin kita menebak-nebak siapa pelakunya. Ceritanya cukup menegangkan, dan gak lupa, kak Lexie juga menyisipkan bumbu-bumbu romance (di buku ini antara Erika dan si Ojek) yang cukup menggemaskan antara si tomboy dan si cuek.
Kertas yang digunakan adalah kertas buram. Jika terlalu lama membacanya, mata saya jadi lelah. Dan seperti kebanyakan novel Indonesia, novel ini cukup mudah ditebak jalan ceritanya. Buku ini kurang baik dibaca oleh anak-anak di bawah SMA karena isinya mengandung kekerasan (saat pembunuhan terjadi maupun deskripsi korban yang mengenaskan) dan juga kelainan psikologi pada seorang karakter yang takutnya akan ditiru karena dianggap keren.

Kesimpulan
            Dari novel Omen karangan Lexie Xu ini, saya mendapatkan beberapa pelajaran. Jangan menilai seseorang dari luarnya. Tidak semua orang yang memiliki penampilan yang berantakan, menyeramkan dan berbicara dengan kasar adalah orang yang jahat di hatinya. Dan tidak semua orang yang memiliki penampilan yang indah, berbicara dengan halus adalah orang yang baik di hatinya. Saat ada teman yang kesusahan, kita harus membantunya sampai akhir. Jika kita tertimpa masalahnya juga, janganlah melarikan diri dari teman tersebut. Melainkan saling menjaga satu sama lain dan menyelesaikan masalah bersama-sama.

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas Softskill Bahasa Indonesia 1.

Penulis Resensi

0 comments:

Makasi atas komentarnya.

Langkah-Langkah Memasang Printer Untuk Pertama Kali - Canon iP2870

Langkah-langkah untuk setting printer Canon iP2870 saat pertama kali pakai.
1. Buka produk Canon iP2870, keluarkan semua isinya.


2. Keluarkan printer Canon iP2870
3. Lepaskan semua pita stiker berwarna jingga yang ada pada printer. Ada sebuah penyangga seperti gambar di bawah ini. Bagian itu boleh dibuang.


4. Keluarkan semua kabel dan tinta yang ada pada kotak kardus kecil.


5. Pasang kabel adaptor (kabel yang punya mulut colokan yang besar) ke printer dan ke listriknya. Ingat! Jangan pasang kabel USB dari printer ke laptop terlebih dahulu.


6. Setelah dipasang, tekan tombol Power pada printer, tunggu sebentar.
7. Jika setelah proses, tombol berwarna jingga ulangi langkah ke-enam. Jika berwarna hijau, lanjutkan langkah ke-delapan.

8. Buka tinta dari kemasannya dan lepas pita stiker jingganya dengan hati-hati.
9. Buka bagian printer untuk menaruh tintanya.

9. Pasang tinta ke dalam wadah yang tersedia sampai berbunyi klik dan terpasang dengan benar.


   Cek posisi tinta! Tinta harus terpasang dengan benar. Jangan sampai longgar atau berbunyi klik!

10. Pasang kabel USB ke Laptop.

12. Letakkan kertas untuk diprint dan buka tempat kertas untuk diprint dan untuk hasil print.

11. Masukkan CD Installer ke Laptop yang ingin digunakan untuk menginstal.

12. Klik 2x pada Setup yang ada pada CD
13. Klik Next sampai akhir. Klik Agree jika muncul.
14. Printer siap digunakan.


Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas softskill Bahasa Indonesia 1.

3 comments:

Makasi atas komentarnya.

Power Bank Hame T6

Sudah lama saya ingin membeli PowerBank yang bisa mengisi baterai smartphone saya lebih dari 3 kali dari 15% ke 100%. Hingga akhirnya saya punya rezeki setelah menabung selama 11 hari tanpa jajan, selalu membawa bekal dari rumah (nasi goreng mulu pula menunya). Saya membeli PowerBank Hame T6 di JakartaNotebook, karena sesuai dengan kebutuhan dan hasil tabungan (ga sabar beli, nabung jadi cuma 11 hari doang). Harganya cuma Rp 109.000,-! Saya mau review PowerBank Hame T6 ini.



KAPASITAS

PowerBank Hame T6 ini diklaim mempunyai kapasitas 10000mAh 5V. Jika dihitung kapasitas asli PowerBank Hame T6 untuk mengisi smarphone saya yang kapasitasnya 1700mAh 6.46Wh.

Perhitungan Daya :
Powerbank : 5 X 10 = 50 Wh
Smartphone: 6.4 X 1.7 = 10.9Wh
50 / 10.9Wh = 4.sekian
Jadi logikanya, PowerBank Hame T6 harus bisa mencharge hape saya sebanyak 4-5 kali.

Bagaimana saat saya menggunakannya? Ternyata bisa 5 kali lebih! Padahal saat charging saya juga menggunakan smartphone saya untuk main game (Microtrip).

DESAIN
Untuk Desainnya sendiri, desain PowerBank ini terbilang sederhana namun terlihat elegan. Gambar PowerBank Hame T6 di situsnya terlihat slim dan kecil, namun sebenarnya PowerBank ini cukup besar. Mempunyai ukuran 13.5 X 7 CM dengan ketebalan 1.5CM.



Cukup besar kan? Kelemahan Hame T6, mempunyai slot kabel yang cukup kecil, sehingga membutuhkan kabel khusus untuk menggunakannya, seperti kabel USB telanjang. Apalagi saat pembeliannya tidak disediakan kabel khusus yang panjang, hanya kabel yang menempel di PowerBank yang berwarna merah.



Tapi jangan khawatir, saya membaca review pengguna PowerBank Hame T6 di tokonya, banyak rekomendasi kabel yang cocok untuk PowerBank Hame T6 ini.
Kabel yang cocok untuk Hame T6 :
Kabel 1M biasa
Kabel dengan lampu indikator
Kabel dengan lampu indikator untuk iOs 8
Kabel 20CM

Itulah review saya saat menggunakan Hame T6, saya tidak kecewa sudah membeli PowerBank ini


Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas softskill Bahasa Indonesia 1.

Note : Gak nyambung banget tugas Bahasa Indonesia tapi bahas PowerBank. Boleh kok, kan tulisan diatas masuk karangan Resensi atau Review.

7 comments:

Makasi atas komentarnya.